A.
Definisi Percaya Diri
Percaya
Diri (Self Confidence) adalah meyakinkan pada kemampuan dan penilaian
(judgement) diri sendiri dalam melakukan tugas dan memilih
pendekatan yang efektif. Hal ini termasuk kepercayaan atas kemampuannya
menghadapi lingkungan yang semakin menantang dan kepercayaan atas keputusan
atau pendapatnya. Sedangkan kepercayaan diri adalah sikap positif seorang
induvidu yang memampukan dirinya untuk mengembangkan penilaian positif baik
terhadap diri sendiri maupun terhadap lingkungan atau situasi yang dihadapinya.
Hal ini bukan berarti induvidu tersebut mampu dan kompeten melakukan segala
sesuatu seorang diri. Rasa percaya diri yang tinggi sebenarnya hanya merujuk
pada adanya beberapa aspek dari kehidupan induvidu terseburt dimana ia
merasa memiliki kompetensi, yakin, mampu dan percaya bahwa dia bisa karena
didukung oleh pengalaman, potensi aktual, prestasi serta harapan yang realistik
terhadap diri sendiri.
B. Istilah-Istilah Yang Terkait Percaya Diri
Ada
beberapa istilah yang terkait dengan persoalan percaya diri ini. Di sini saya
hanya ingin menyebutkan enam saja:
1.
Self concept menunjukkan
bagaimana anda menyimpulkan diri anda secara keseluruhan, bagaimana anda
melihat potret diri anda secara keseluruhan, bagaimana anda mengkonsepsikan
diri anda secara keseluruhan.
2.
Self esteem menunjukkan sejauh
mana anda punya perasaan positif terhadap diri anda, sejauh mana anda punya
sesuatu yang anda rasakan bernilai atau berharga dari diri anda, sejauh mana
anda meyakini adanya sesuatu yang bernilai, bermartabat atau berharga di dalam
diri anda.
3.
Self efficacy menunjukkan sejauh
mana anda punya keyakinan atas kapasitas yang anda miliki untuk bisa
menjalankan tugas atau menangani persoalan dengan hasil yang bagus (to
succeed). Ini yang disebut dengan general self-efficacy. Atau juga, sejauhmana
anda meyakini kapasitas anda di bidang anda dalam menangani urusan tertentu.
Ini yang disebut dengan specific self-efficacy.
4. Self confidence menunjukkan
sejauh mana anda punya keyakinan terhadap penilaian anda atas kemampuan anda
dan sejauh mana anda bisa merasakan adanya “kepantasan” untuk berhasil. Self
confidence itu adalah kombinasi dari self esteem dan self-efficacy (James
Neill, 2005).
5.
Self-ideal terdiri dari semua harapan, impian,
visi dan idaman anda. Orang yang memiliki self-ideal yang baik akan
membentuk kepercayaan diri yang baik pula. Orang yang tahu siapa diri mereka
dan apa yang dia yakini serta konsisten dengan nilai ideal yang dianut.
6.
Self-image merupakan bagian yang menunjukkan
bagaimana anda melihat diri anda dan pendapat anda tentang diri anda. Pada
bagian ini anda melihat ke dalam diri anda dan menentukan bagaimana anda
sebaiknya bertingkah laku. Self-image akan mempengaruhi berbagai
emosi, perilaku, sikap dan bagaimana interaksi anda dengan orang lain. Untuk
memiliki kepercayaan diri yang baik, anda harus
menciptakan self-image yang baik pula.
Berdasarkan itu semua, kita juga bisa membuat semacam kesimpulan bahwa
kepercayaan-diri itu adalah efek dari bagaimana kita merasa, meyakini, dan
mengetahui. Orang yang punya kepercayaan diri rendah atau kehilangan
kepercayaan diri memiliki perasaan negatif terhadap dirinya, memiliki keyakinan
lemah terhadap kemampuan dirinya dan punya pengetahuan yang kurang akurat
terhadap kapasitas yang dimilikinya. Ketika ini dikaitkan dengan praktek hidup
sehari-hari, orang yang memiliki kepercayaan rendah atau telah kehilangan
kepercayaan, cenderung merasa bersikap sebagai berikut :
- Tidak memiliki sesuatu (keinginan, tujuan, target) yang diperjuangkan secara sungguh-sungguh.
- Mudah frustasi atau give-up ketika menghadapi masalah atau kesulitan.
- Kurang termotivasi untuk maju, malas-malasan atau setengah-setengah.
- Sering gagal dalam menyempurnakan tugas-tugas atau tanggung jawab (tidak optimal).
- Canggung dalam menghadapi orang.
- Tidak bisa mendemonstrasikan kemampuan berbicara dan kemampuan mendengarkan yang meyakinkan.
- Sering memiliki harapan yang tidak realistis.
- Terlalu perfeksionis.
- Terlalu sensitif.
Sebaliknya, orang yang kepercayaan diri bagus, mereka memiliki perasaan
positif terhadap dirinya, punya keyakinan yang kuat atas dirinya dan punya
pengetahuan akurat terhadap kemampuan yang dimiliki. Orang yang punya
kepercayaan diri bagus bukanlah orang yang hanya merasa mampu (tetapi
sebetulnya tidak mampu) melainkan adalah orang yang mengetahui bahwa dirinya
mampu berdasarkan pengalaman dan perhitungannya.
Berbagai studi dan pengalaman telah menjelaskan bahwa kepercayaan diri
seseorang terkait dengan dua hal yang paling mendasar dalam praktek hidup kita.
Pertama, kepercayaan diri terkait dengan bagaimana seseorang memperjuangkan
keinginannya untuk meraih sesuatu (prestasi atau performansi). Ini seperti
dikatakan Mark Twin: “Apa yang Anda butuhkan untuk berprestasi adalah memiliki
komitmen yang utuh dan rasa percaya diri“. Kedua, kepercayaan diri terkait
dengan kemampuan seseorang dalam menghadapi masalah yang menghambat
perjuangannya. Orang yang kepercayaan dirinya bagus akan cenderung berkesimpulan
bahwa dirinya “lebih besar” dari masalahnya. Sebaliknya, orang yang punya
kepercayaan diri rendah akan cenderung berkesimpulan bahwa masalahnya jauh
lebih besar dari dirinya. Ini seperti yang diakui Mohammad Ali. “Satu-satunya
yang membuat orang lari dari tantangan adalah lemahnya kepercayaan diri.”
Kesimpulan Bandura (Dr. Albert Bandura, 1994), menjelaskan bahwa self
efficacy yang bagus punya kontribusi besar terhadap motivasi seseorang. Ini
mencakup antara lain: bagaimana seseorang merumuskan tujuan atau target untuk
dirinya, sejauh mana orang memperjuangkan target itu, sekuat apa orang itu
mampu mengatasi masalah yang muncul, dan setangguh apa orang itu bisa
menghadapi kegagalannya.
Tak hanya Bandura yang kesimpulan semacam itu. Pakar pendidikan juga punya
kesimpulan yang bernada sama. Self efficacy yang bagus akan menjadi penentu
keberhasilan seseorang (pelajar) dalam menjalankan tugas. Mereka lebih punya
kesiapan mental untuk belajar, lebih punya dorongan yang kuat untuk bekerja
giat, lebih tahan dalam mengatasi kesulitan dan lebih mampu mencapai level
prestasi yang lebih tinggi (Pajares & Schunk, The Development of
Achievement Motivation, San Diego: Academic Press, 2002).
C. Membangun Percaya Diri
Dalam
kehidupan, pergaulan merupakan syarat seseorang bisa diterima orang lain. Tidak
mungkin kita bisa berbisnis, bernegoisasi, dan melakukan deal tertentu tanpa
kontak langsung. Sikap kita dalam bergaul menunjukkan kepribadian. Percaya diri
merupakan syarat utama agar kita bisa diperhatikan. Kepercayaan diri dan
kepribadian yang kuat bisa menunjang seseorang untuk menjalin hubungan dengan
orang di sekitarnya. Sayangnya tidak semua orang secara lahiriah mempunyai
kemampuan itu. Hanya orang yang mempunyai kepercayaan diri dan kepribadian kuat
akan lebih diterima oleh semua orang dan terkesan berkharisma. Semua orang
berpotensi mempunyai kharisma,dan bisa di pelajari untuk kehidupan sehari-hari.
Bagi sebagian kita yang punya masalah seputar rendahnya kepercayaan diri
atau merasa telah kehilangan kepercayaan diri, berikut ini merupakan tekhnik
dan cara meraih pribadi yang percaya diri :
1.
Cintailah dirimu
Ketika seseorang merasa
harga dirinya rendah, tentu hal itu akan berpengaruh terhadap emosinya.
Seseorang yang rendah diri, akan selalu merasa tidak puas terhadap dirinya
sendiri, tidak menerima apa yang ada dalam dirinya sendiri, tidak merasa
nyaman dan bahagia dengan dirinya. Hal ini akan menyebabkan rasa marah dan
benci terhadap dirinya sendiri, tidak menghormati dirinya dan kadang-kadang secara
tidak sadar menghukum diri sendiri. Sifat-sifat seperti ini dapat mengurangi
keyakinan seseorang untuk mencoba sesuatu hal yang baru dalam hidupnya. Hal ini
akan membuat seseorang sering menyalahkan diri sendiri. Akhirnya ia
merasa tidak ada kebanggaan dalam dirinya dan menjadi tertekan.
Jika hal itu terjadi,
bagaimana anda dapat meningkatkan harga diri dan merasa nyaman dengan diri
sendiri. Anda harus sadar bahwa setiap orang mempunyai kelebihan masing-masing.
Tidak ada manusia biasa yang diciptakan oleh allah swt sempurna dalam semua segi.
Kamu harus menata hati agar menerima diri seadanya dan berdamai dengan diri
sendiri walaupun tidak sempurna. Jika anda berhenti membenci diri sendiri serta
menghargai dan menyayangi diri sendiri, barulah pikiran anda menjadi lebih
terbuka menerima semua perubahan. Hargailah setiap keberhasilan yang anda
dapatkan sekecil apa pun sehingga anda akan terus berusaha. Hindari mengkritik
dan menghukum diri apabila gagal sebaliknya belajarlah dari kegagalan dengan
tenang dan teruslah berusaha.
2.
Hadapi dunia nyata
Keberanian dalam
mengambil risiko ini penting, sebab daripada menyerah pada rasa takut alangkah
lebih baik belajar mengambil risiko yang masuk akal. Hadapilah dunia ini
berdasakan pemahaman diri yang objektif atau membaca diri sendiri, anda bisa
memprediksi resiko setiap tantangan yang dihadapi. Dengan demikian, anda tidak
perlu menghindari setiap resiko, melainkan lebih menggunakan strategi-strategi
untuk menghindari, mencegah, ataupun mengatasi resikonya. Jika anda ingin
mengembangkan diri sendiri, pasti ada resiko dan tantangannya. Namun, lebih
buruk berdiam diri daripada maju bertumbuh dengan mengambil resiko.
3. Berjalan 25 Persen Lebih Cepat
Gerak tubuh adalah
hasil dari tindakan pikiran. Gerak sempoyongan menandakan rasa percaya diri mendekati
titik nol. Berjalan lebih cepat dari orang kebanyakan, seakan-akan mengatakan
kepada dunia, "Saya harus pergi ke suatu tempat yang penting, dan ada hal
penting yang harus saya kerjakan”. Hal
itu membangun rasa kepercayaan diri. Tegakkan bahu anda, angkat kepala,
bergerak maju sedikit lebih cepat dan rasakan kepercayaan diri anda berkembang.
4.
Tunjukkan apa yang anda
banggakan
Kebanyakan dari kita
merasa bahwa kita memiliki kemampuan lebih dari apa yang kita perlihatkan,
tetapi tidak mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengubah keadaan.
Hanya keyakinan saja yang bisa mengerahkan kekuatan atau kelebihan besar yang
dimiliki setiap orang. Tanpa keyakinan, kekuatan atau kelebihan ini tetap
terpendam karena tidak pernah terpanggil. Ingatlah jika ilmu adalah sebuah
kelebihan atau keunggulan, maka berbanggalah anda dengan ilmu.
5.
Jadilah diri sendiri
dan mandiri
Dalam hidup ini kita
pasti membutuhkan orang lain. Bercermin pada orang lain yang memiliki kelebihan
juga merupakan anjuran untuk bisa meneladaninya. Tetapi, bukan berarti kita
menjadi sama persis dan menjadikan diri kita sama dengannya. Setiap orang
dilahirkan unik dan spesial, dan mempunyai karakteristik yang berbeda-beda.
Menjadi manusia mandiri
adalah manusia yang akan memiliki harga diri. Kita diberi kemampuan oleh Allah
SWT untuk mengubah nasib kita sendiri, berarti kemampuan kita mandiri
untuk mengarungi hidup ini merupakan kunci yang diberikanNya untuk sukses
didunia dan akhirat kelak.
Orang-orang terlatih
mandiri dan menyelesaikan masalahnya sendiri, akan berbeda semangatnya dalam
mengarungi hidup ini dibanding orang yang selalu bersandar dan bergantung
kepada orang lain. Orang mandiri cendrung akan lebih tenang dan lebih tentram
dalam menghadapi hidup ini. Selain dia siap mengarungi, dia juga memiliki
mental yang mantap. Mandiri itu adalah sikap mental, jadi buat apa harus
menjadi orang lain.
6.
Jangan kalah sama
ejekan orang
Jangan perdulikan
segala ejekan yang kemarin, sekarang, dan suatu saat yang akan datang
menghampirimu. Semua itu bukanlah halangan yang berarti bagi perkembangan hidup
anda yang sebenarnya. Jadikan itu sebuah pijakan agar anda bisa semakin
meningkatkan diri atau mengupdate potensi diri menjadi semakin lebih baik lagi.
Ingatlah bahwa pohon yang berada pada lingkungan cuaca yang lebih ganas
memiliki akar yang lebih menghujam dibanding pohon yang berada pada lingkungan
cuaca yang biasa-biasa saja.
7.
Banyak-banyak senyum
Senyuman merupakan
komunikasi non verbal yang menunjukkan kita sebagai orang yang baik dan ramah.
Orang yang sering tersenyum dan selalu tertawa betapa kita lihat air mukanya
terlihat begitu cerah, cara berjalannya penuh semangat, memiliki banyak teman,
dan pada akhirnya banyak mengikuti berbagai aktivitas hingga terkenal di
kalangan teman-temannya. Senyuman adalah obat yang ampuh sekali untuk
kekurangan rasa kepercayaan diri. Cobalah tersenyum justru ketika anda merasa
takut, niscaya rasa percaya diri akan bertambah dan dengan sendirinya akan
mengurangi rasa ketakutan. Karena
sesungguhnya rasa takut dan segan adalah buah dari rasa kurang percaya diri.
8.
Masuki lingkungan orang-orang yang percaya diri
Rasa
percaya diri merupakan sifat menular. Artinya jika kita dikelilingi oleh
orang-orang yang memiliki cara pandang yang positif, bersemangat, optimis, dan
sebagainya, maka kita memiliki kecendrungan meniru sifat tersebut. Karena itu
carilah lingkungan yang bisa memotivasi kita untuk menjadi sukses. Kita harus
mulai senang bergaul dengan orang-orang yang kemampuan untuk bangkit. Bergaul
dengan orang yang percaya diri akan berbeda di bandingkan dengan orang-orang
yang gagal.
9.
Pandang semua orang dengan kaca mata yang sama
Tuhan
mencipatakan manusia dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Manusia telah
diciptakan dengan begitu sempurna hingga pantas memegang peranan sebagai
makhluk yang paling mulia di muka bumi ini. Manusia telah diciptakan sama,
kendati ia lahir dari kalangan yang berbeda maupun dari kalangan yang tidak
punya. Pada prinsipnya, manusia adalah sama di mata tuhan hanya derajat
ketaqwaanlah yang membuat dia menjadi lebih dekat atau jauh dari jangkauan Sang
Maha Pencipta.
Dengan
memandang semua manusia dengan kaca mata yang sama, percayalah bahwa hidup anda lebih
mudah di jalani. Percayalah
bahwa tidak ada aral lintang yang yang berarti di hadapanmu. Percayalah bahwa
segalanya akan menjadi lebih mudah, percayalah bahwa anda bisa.
10.
Buang prasangka buruk
Jangan
biarkan pikiran negatif berlarut-larut karena tanpa sadar pikiran tersebut akan
terus berakar, bercabang dan berdaun. Semakin besar dan menyebar, makin sulit
dikendalikan dan dipotong. Jangan biarkan pikiran negatif menguasai pikiran dan
perasaan kamu.
Untuk
memerangi negatif thinking, selalulah berpikir yang optimis dan gunakan self
affirmation yaitu berupa kata-kata yang membangkitkan rasa percaya diri seperti
”saya pasti bisa!”
11.
Mintalah pendapat orang lain
Sebagai
pribadi kita tidak bisa menilai diri kita sendiri. Apalagi kita tidak pernah
jujur tentang kekurangan kita sendiri. Dengan menyerahkan penilaian kita kepada
orang lain secara objektif, maka akan terlihat jelas banyaknya kekurangan kita.
Jika sudah ditemukan, akan mudah bagi kita untuk
memperbaikinya satu demi satu. Dengan begitu percaya diri kita pun akan
meningkat karena sudah memahami kekuatan diri sendiri.
12.
Percaya diri bukan hanya sekedar fisik
Percaya
diri bukan melulu masalah fisik namun kepercayaan diri muncul karena kelebihan
yang kita miliki. Sebaliknya, rasa rendah diri juga muncul karena kekurangan
yang kita miliki.
Kecakapan
memang harus sering dilatih. Ibarat sebuah mesin yang terbuat dari besi jika
tidak pernah dipakai maka mesin tersebut akan banyak karat dan ini akan membuat
mesin tersebiut tidak akan jalan. Kecakapan juga seperti itu maka latihlah
terus kecakapan yang kita miliki, dan kalau perlu tambahlah terus kecakapan itu
sehingga rasa percaya diri kita pun meningkat dengan sendirinya.
13.
Perluas wawasan
Menambah
percaya diri tidak bisa hanya bernodalkan keadaan lahiriah semata. Kepala anda
juga harus dengan berbagi pengetahuan dan infomasi. Bersosialisasilah
seluas-luasnya, bukan sebanyak-banyaknya. Luas itu artinya anda
bergaul di berbagai macam kalangan, tanpa punya prasangka dan batasan apapun.
Semua kalangan memiliki keunikan sendiri. Anda akan menjadi manusia yang lebih terbuka dengan
mencoba menyelami aneka rupa kalangan ini.
Kemudian
biasakanlah menjadi pribadi yang sederhana, rendah hati. Percaya diri itu bukan
berarti anda mengexpose kehebatan pribadi anda. Ingatlah akan pepatah yang
mengatakan, ”Padi yang makin berisi itu makin merunduk”.
14.
Praktekkan
Berbicara Terus Terang
Dalam
setiap kesempatan jadilah sebagai pemecah kekakuan, orang pertama yang
memberikan komentar. Ketakutan
mengeluarkan pendapat apa adanya banyak disebabkan oleh kekhawatiran dalam
hati. Ketakutan berbicara sesuai apa yang ada dalam fikiran hanya akan semakin
mengubur keberanian mengeluarkan pendapat yang seterusnya merasa semakin tidak
memadai semakin inferior. Dan setiap gagal berbicara, kita mengambil satu dosis
lagi dari racun kepercayaan menjadi semakin kurang percaya diri. Sebaliknya
semakin banyak berbicara, semakin besar menambah kepercayaan diri anda dan
semakin mudah untuk berbicara terus terang pada kesempatan berikutnya.
15.
Belajarlah untuk lebih komunikatif
Berkomunikasi
adalah hal yang pentingyang harus kita lakukan kapan dan dimana saja. Banyak cara mberkomunikasi yang dipilih untuk
dilakukan masin-masing orang. Salah
satunya adalah berkomunikasi dengan cara asertif. Selain itu, komunikasi
asertif digunakan sebagai feedback yang efektif. Tujuan cara berkomunikasi
asertif adalah menerima hubungan tanpa melakukan penolakan terhadap diri
sendiri maupunterhadap orang lain.
Singkatnya,
anda harus menaburkan aura percaya diri saat bicara. Karena darin situlah
segala hasil akhir akan ditentukan. Jadi, titik awal anda untuk semua aktivitas
itu adalah rasa percaya diri yang lebih baik.
16.
Berhentilah mengeluh
Hidup
ini terasa indah namun, mengapa masih begitu sering kita menemukan orang yang
merasakan hidup ini, penuh kesulitan, dan masalah, sehingga tiada lagi
keindahan dan bumi pun terasa sempit menghimpit. Rahasianya ternyata terletak
pada ketidakmampuan berpikir positif dalam menyikapi aneka kejadian dan masalah
yang menerpa. ”Sesungguhnya Allah tidak berbuat zalim kepada manusia sedikit
pun, tetapi manusia itulah yang berbuat zalim pada diri mereka sendiri”. (Q.S.
Yunus [11] ; 44).
Menjadi
hal yang penting bagi kita untuk selalu menjaga hati agar bersih dan berpikir
positif saat memandang orang lain dan diri sendiri. Berhentilah mengeluh dan
mulailah menyibukkan diri dengan melihat aneka kebaikan orang lain dan
belajarlah mengakui dengan jujur segala kelebihan yang dimiliki. Sibukkan diri dengan
mencari kelebihan yang kita punyai sehingga waktu yang tersedia pun bermanfaat
dengan sebaik-baiknya.
Faktor-faktor yang
mempengaruhi kepercayaaan diri
Ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi kepercayaan diri.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepercayaan Diri adalah sebagai berikut:
Pengendalian diri
Pengendalian diri mutlak diperlukan bagi siapa saja untuk mengenali dirinya
sendiri. Segala kelebihan maupun kekurangan setidaknya diketahui untuk dapat
meningkatkan perkembangan pribadi.
Umpan balik
Umpan balik adalah sarana yang efektif untuk berinteraksi dengan diri
sendiri maupun lingkungannya untuk memperoleh jati diri kita yang sebenarnya
agar mempermudah sikap pribadi.
Upaya pembentukan sikap
Upaya pembentukan sikap adalah upaya untuk mengembangkan sisi positif dan
mengatasi sisi negatif yang dimiliki sehingga mampu memupuk sikap-sikap
positif.
Pengembangan diri
Pengembangan diri hendaknya sejalan dengan penyesuaian terhadap lingkungan
sosial yang dapat membangkitkan rasa puas, karena selain ia mampu mengembangkan
diri, lingkungan pun bisa menerimanya dengan baik.
Kesuksesan
Kesuksesan yang diraih seseorang akan meyakinkan dirinya bahwa ia memiliki
kemampuan yang cukup. Akan tetapi kesuksesan yang diraih dengan tingkat
kesulitan yang lebih besar akan memupuk rasa percaya diri dari pada kesuksesan
yang diraih dengan usaha yang sedikit.
Penampilan fisik
Individu yang memiliki penampilan menarik merasakan sikap sosial yang
menguntungkan dan hal ini akan mempengaruhi konsep diri sehingga lebih percaya
diri.
Bakat
Rasa percaya diri akan meningkat dengan mantap jika seseorang memiliki
bakat/keterampilan yang membuatnya dibutuhkan orang lain.
Menurut Rini (2000) kepercayaan diri tidak diperoleh secara instan,
melainkan melalui proses yang berlangsung sejak usia dini dalam kehidupan.
Meskipun banyak faktor yang mempengaruhi kepercayaan diri seseorang, namun
faktor pola asuh dan interaksi di usia dini merupakan faktor yang amat mendasar
bagi pembentukan rasa percaya diri. Sikap orang tua akan diterima oleh anak
sesuai dengan persepsinya pada saat itu. Orang tua yang menunjukkan perhatian,
penerimaan, cinta dan kasih sayang serta kelekatan emosional yang tulus dengan
anak akan membangkitkan rasa percaya diri pada anak tersebut. Anak akan merasa
bahwa dirinya berharga dan bernilai di hadapan orang tuanya. Lain halnya dengan
orang tua yang kurang memberikan perhatian pada anak atau suka mengkritik, dan
sering memarahi anak. Namun kalau anak berbuat baik tidak pernah dipuji karena
orang tua tersebut tidak pernah puas dengan hasil yang dicapai oleh anak,
ataupun seolah-olah menunjukan ketidakpercayaan orang tua pada kemampuan dan
kemandirian anak. Terkadang sikap orang tua yang terlalu overprotective
terhadap anak, juga dapat berdampak meningkatkan ketergantungan dan menghambat
kepercayaan diri pada anak sehingga anak tidak dapat belajar mengatasi masalah
dan tantangannya sendiri karena segala sesuatu disediakan/dibantu orang tua.
Menurut para psikolog (Dena Khairani, 2008), orang tua dan masyarakat
seringkali meletakkan standar dan harapan yang kurang realistik terhadap
seorang anak ataupun individu. Sikap suka membanding-bandingkan anak,
menjunjung kelemahan anak, ataupun membicarakan kelebihan anak lain di depan
anak sendiri, dengan tanpa sadar telah menjatuhkan harga diri anak-anak
tersebut. Situasi ini pada akhirnya mendorong anak tumbuh menjadi individu yang
tidak bisa menerima kenyataan dirinya karena di masa lalu dan bahkan hingga
kini.
Oleh Sebab itu Menurut pendapat Angelis (2003) bahwa orang yang mempunyai
kepercayaan diri berani mencoba dan melakukan hal-hal baru dalam situasi
apapun. Tidak perlu membandingkan dirinya dengan orang lain, karena ia merasa
cukup aman dan tenang serta mempunyai ukuran sendiri mengenai kegagalan atau
kesuksesan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar